Mid term post

Halo Indonesia! Postingan saya kali ini bertujuan untuk memenuhi Ujian Tengah Semester yang tengah berlangsung pekan ini.

Pertama-tama saya akan mengawali dengan tiga kata. Mahasiswa. Kreasi. Inovasi. Sesaat setelah melihat ketiga kata ini, saya otomatis merangkai sebuah kalimat. Mahasiswa kreatif yang membawa inovasi. Ya. Sebagai mahasiswa, kami lah yang akan membawa inovasi-inovasi kepada dunia di generasi selanjutnya. Sebelum saya membahas tentang kreasi dan inovasi, saya akan membahas dulu tentang mahasiswa.

Mahasiswa adalah saya. Saya adalah mahasiswa. Sebenarnya apa sih bedanya mahasiswa dengan siswa sekolahan? Toh sama-sama menuntut ilmu di suatu institusi. Ya kan? Ternyata tidak sesimpel itu. Dari awal saya masuk ITB, saat masa orientasi, kalau saya tidak salah, kakak-kakak kelas saya yang menjadi panitia orientasi mahasiswa baru sering menyinggung “Kalian adalah mahasiswa, itu artinya kalian memiliki tanggung jawab lebih besar yang tidak dimiliki siswa lain yang bukan mahasiswa” Oke, sebenarnya ga begitu sih cara penyampaiannya, tapi ya intinya seperti itu. Pada awalnya, karena saya benar-benar high-school fresh graduate, saya hanya menganggap, “Sama aja kali mahasiswa sama anak sma, cuma mereka lebih tua dan punya kebebasan yang anak sma ga punya”. Dan ternyata saya salah. Menjadi mahasiswa berarti mengemban tanggung jawab. Pertama tanggung jawab kepada diri sendiri, kedua tanggung jawab kepada orang tua, dan ketiga, tanggung jawab terhadap sekitar. Karena saat menjadi mahasiswa, adalah saat dimana karakter kita benar-benar terbentuk, di usia mahasiswa, adalah dimana pendewasaan diri dibentuk secara matang.

Kembali ke pertanyaan soal, apa peluang/prospek/kesempatan yang dimiliki mahasiswa untuk berkreasi dan berinovasi. Menurut saya, peluang yang dimiliki mahasiswa untuk berkreasi sangatlah banyak. Dimulai dari lingkungan belajar di kampus, menurut saya proses pembelajaran di bangku kuliah menuntut kita untuk lebih kreatif, kita tidak melulu ‘disuapi’ seperti waktu SMA. Disini dosen mengajar, kalau kita tidak mengerti, ya harus cari cara biar mengerti sendiri, tidak seperti waktu SMA yang dimana guru dengan sabar menjelaskan sampai jam pelajaran habis hanya untuk menjelaskan ke satu orang. Kalau dilihat dari rings of creativity, kreativitas ini dapat digolongkan ke relational, yang belum ada jadi ada. Lalu, yang menjadi peluang juga bagi mahasiswa untuk jadi kreatif adalah dengan lingkungan pertemanan. Di kuliah saya menemukan sangat banyak orang-orang yang sangat berbeda watak dan budayanya. Totally different. Nah dari situ, kita harus kreatif dalam bersikap. Harus dapat mengenali cara berkomunikasi dengan orang-orang dengan watak yang berbeda. Dan yang ini masuk ke communicational,yaitu kreativitas tahap dua dalam rings of creativity. Lalu, yang menjadi peluang juga untuk mahasiswa menjadi kreatif adalah dengan organisasi-organisasi yang dapat diikuti mahasiswa. Dalam organisasi, pastinya memiliki sebuat tujuan, nah kreativitas mahasiswa sangat menentukan dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut. Sebenarnya, peluang mahasiswa untuk menjadi kreatif amat sangat banyak sampai tak terhingga, apabila kita mau menggalinya. Saya beri contoh, di SBM sendiri, waktu tingkat satu ada pelajaran yang namanya Performance Art/Art Recollection, disana kami dituntut untuk menjadi kreatif dan percaya diri. Pada akhirnya kami menyelenggarakan drama musikal yaitu Oddisey. Waktu itu saya semagai Show Organizer. Saya merasa menjadi Show Organizer pada waktu itu menuntut saya untuk menjadi kreatif dalam berfikir dan me-manage suatu acara. Nah itu salah satu contoh peluang mahasiswa untuk berkreasi.

Nah, saya sudah cerita tentang bagaimana mahasiswa bisa berkreasi. Sekarang, bagaimana mahasiswa dapat berinovasi dengan kreativitasnya? Bagaimana mahasiswa menempuh tahap innovational menurut rings of creativity. Peluang mahasiswa untuk berinovasi sangatlah banyak, kita bisa lihat dari lingkungan sekitar. Kini, banyak sekali mahasiswa yang sudah membuka bisnis sendiri. Itu merupakan inovasi lho. Mengapa? Karena itu memberikan dampak yang baik terhadap masyarakat dan juga menginspirasi mahasiswa dan orang-orang lain. Untuk masalah inovasi, kami pernah melewati Integrated Business Experience. Dimana kami harus berinovasi dengan produk dan harus bisa memasarkannya kepada masyarakat. Contoh lainnya, saya tergabung dalam Organisasi Satoe Indonesia yang bergerak di community development. Untuk menggalang dana, kami mengadakan acara Golf Tournament. Menurut saya itu merupakan salah satu inovasi karena bisa menginspirasi pihak lain.

Masalah-masalah yang biasanya dialami mahasiswa dalam proses berkreasi dan berinovasi adalah tidak adanya kesungguhan. Banyak mahasiswa-mahasiswa yang pada awalnya semangat untuk berkreasi atau merancang inovasi, namun kebelakangnya akan berguguran semangatnya karena satu dan lain hal. Yang kedua, faktor lingkungan. Ada lingkungan yang mendukung untuk berkreasi, ada juga lingkungan yang tidak mendukung. Dan juga kreatifitas dan inovasi dapat terhambat karena adanya keterbatasan. Namun lagi-lagi, itu kembali kepada keteguhan hati. Dan solusi untuk hambatan-hambatan itu juga dapat diperoleh dengan networking. Semakin luasnya kita bergaul, akan semakin terbuka peluang untuk mendapatkan apa yang kita mau.

Dari cerita saya diatas, saya dapat menarik kesimpulan, bila dilihat dari 5 rings of creativity  yaitu Existential, Communicational, Instrumental, Oriental, Innovational  sebenarnya mahasiswa dapat melakukan kreativitas di tahap apapun, hingga innovational sekalipun seperti yang telah saya contohkan diatas. Dan jika dilihat dari 4 level inovasi : teknologi, produk, proses, dan bisnis model, mahasiswa juga dapat berinovasi. Lagipula jaman sekarang sudah banyak mahasiswa yang berinovasi bisnis model, seperti menyediakan jasa delivery apa saja yang konsumer mau. Sehingga intinya, dimana ada kesungguhan dalam berkreativitas dan berinovasi, maka akan selalu ada jalan untuk sukses.

Yang terakhir dari postingan saya kali ini, adalah mengenai buku “The World is Flat” oleh Thomas L. Friedman, dalam bukunya dapat disimpulkan,dia masa yang akan datang kita harus menciptakan inovasi masa depan. Karena di masa yang akan datang dunia akan mengkhasilkan lebih banyak lagi talenta dan oleh karena itu, peran pendidikan – dalam hal ini kita sebagai mahasiswa- membuat kita untuk berekspektasi akan adanya inovasi-inovasi di masa mendatang.

Sekian,

Nadya Febriyanti (19009057)

Leave a comment